Smart Rumah, Smart Keluarga: Apa itu itu? Dan bagaimana edukasi konsumen dapat mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan teknologi rumah di rumah kita. Pergi ke pasar atau toko online, seseorang akan menemukan banyak iklan yang menarik perhatian. Yang menjadi pertanyaannya adalah: bagaimana kita bisa membedakan produk-produk yang berkualitas dari yang tidak? Jawabannya ada pada edukasi konsumen.
Bagaimana Edukasi Konsumen Mengubah Cara Berinteraksi dengan Teknologi Rumah
Banyak orang mengira bahwa teknologi rumah hanya tentang perangkat-perangkat yang komprehensif. Meskipun benar, penggunaan teknologi rumah juga melibatkan cara kita berinteraksinya, seperti memantau kualitas udara atau keamanan dari jarak jauh.
- Smart Home di Rumah
- Dengan adanya edukasi konsumen, orang dewasa bisa belajar cara menggunakan perangkat-perangkat rumah secara mandiri tanpa harus meminta bantuan dari teman atau keluarga.
Misalnya, seorang ibu memiliki anak yang baru saja lulus SD. Banyak perangkat rumah tangga yang tidak familiar bagi mereka bisa terasa “kriminal”. Misalnya, smart bulb untuk mengatur cahaya di sekitar rumah.
Contoh: Mengakali Smart Bulb
Pada awalnya, teknologi ini bisa sangat menakutkan bagi mereka. Bagaimana jika mereka salah menekan tombol yang salah? Ini akan menyebabkan lampu di kamar anak menjadi tidak bercahaya dan membuat bayangannya jadi gelap pada malam hari. Jika hal ini terjadi, tentu anak yang baru lulus SD itu pun akan kecemasan.
Sebelumnya, orang tua tersebut bisa saja meminta bantuan dari teman atau keluarga untuk mengatur smart bulb di rumah. Pada saat pertama kali menggunakan teknologi ini, orang dewasa tidak mungkin melihat perbedaannya dengan cara berinteraksi yang lebih konvensional.
- Hal ini bisa menjadi pengalaman belajar mengalahkan kekhawatiran.
Bagaimana Cara Berinteraksi dengan Teknologi Rumah Harus Diubah?
Jika teknologi sudah ada di rumah, tentu ada peran orang dewasa sebagai pelaku yang berkomunikasi dan mengaturnya. Orang tua yang baru saja membeli smart bulb akan merasa terkena kecemasan jika tidak sengaja menyebabkan bayangan anak jadi gelap pada malam hari.
Perubahan Peran Pelaku
Orang dewasa ini bisa mengubah hal itu menjadi pengalaman belajar yang positif dengan memberikan penjelasan kepada anak. Hal ini bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti ini: “Bagaimana, ada apa pun jika kita salah menekan tombol tersebut?” atau “Jika kamu tidak yakin dengan cara menggunakan smart bulb di kamarmu, kamu bisa meminta bantuan dari ibu dan ayah di ruang tamu.”
- Perubahan peran pelaku ini tidak hanya melibatkan orang dewasa saja.
Cara Berinteraksi dengan Orang Lain Lebih Baik
Hal yang lebih penting lagi adalah memberikan peluang kepada anak untuk berinteraksi dengan teknologi rumah tersebut secara mandiri. Misalnya, setelah orang tua menyediakan penjelasan tentang cara menggunakan smart bulb dan memberikan contoh sederhana untuk memantau kualitas cahaya di ruang tamu.
Contoh: Mengakali Smart Home
Pada awalnya, orang tua bisa saja meminta bantuan anak dari teman atau keluarga untuk mengatur smart home di rumah mereka. Namun, seiring waktu dan pengalaman mereka menjadi lebih mengerti tentang cara berinteraksi dengan teknologi rumah tangga.
- Hal ini akan membuat mereka menjadi orang yang cerdas dan pintar dalam menggunakan teknologi di masa depan.
